28 DOKTRIN GMAHK
1. Kitab Suci
Kitab Suci yang terdiri dari
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, yang
diberikan oleh inspirasi llahi melalui orang-orang kudus Allah yang bericara
dan menulis karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman tertulis ini,
Allah telah memberikan kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan.
Kitab Suci adalah pemyataan tentang kehendak Allah yang tidak mungkin salah.
Itu merupakan ukuran tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin yang sah, dan
catatan yang terpercaya perihal tindakan-tindakan Allah dalam sejarah. (2 Ptr.
1:20,21; 2 Tim. 3:16,17; Mzm. 119:105; Ams. 30:5,6; Yes. 8:20; Yoh. 17:17; 1
Tes. 2:13; Ibr. 4:12.)
2. Trinitas
Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh
Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, Mahakuasa,
Mahatahu, lebih dari segalanya, dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak
terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan
diriNya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh
segenap ciptaan. (Ul. 6:4; Mat.28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr.1:2; 1
Tim. 1:17; Why. 14:7.)
3. Bapa
Allah Bapa yang kekal adalah
Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia
itu benar dan suci, penuh kemurahan dan rahmat, sabar, dan belimpah kasih dan
kesetiaan. Sifat-sifat serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus
adalah juga menggambarkan Bapa. (Kej. 1:l; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16;
1 Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9.)
4. Anak
Allah Anak yang kekal menjelma di
dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, karakter Allah
dinyatakan, keselamatan umat manusia dilaksanakan, dan dunia dihakimi. Allah
yang kekal telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus Kristus. la dikandung dari
Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. la hidup dan mengalami pencobaan
sebagai seorang manusia, tetapi dengan sempuma menunjukkan kebenaran dan kasih
Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah dan terbukti
sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah. La menderita dan mati secara
sukarela di salib menggantikan kita dan demi dosa-dosa kita, bangkit dari
kematian, dan naik kesurga untuk melayani di bait suci surga untuk kita. la
akan datang kembali dalam kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk
memulihkan segala sesuatu. (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm.
6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yoh. 5:22; Luk. 1:35; Flp. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor.
15:3, 4; Ibr. 8:1, 2; Yoh. 14:1-3.)
5. Roh Kudus
Allah Roh yang kekal telah aktif
bersama dengan Bapa dan Anak pada saat penciptaan, penjelmaan, dan penebusan,
la mengilhami para penulis Alkitab. la memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa.
la menarik dan meyakinkan manusia, dan barang siapa yang menyambut-Nya dibarui
dan diubahkan menjadi peta Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak untuk menyertai
anak-anak-Nya selamanya, la memberikan karunia rohani kepada gereja,
menyanggupkan gereja bersaksi untuk Kristus, dan memimpin gereja kedalam
seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab. (Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18; Kisah
10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef. 4:11,12; Kisah 1:8; Yoh. 14:16-18, 26;
15:26, 27; 16:7-13.)
6. Penciptaan
Allah adalah Pencipta
segala-galanya, dan telah menyatakan dalam Alkitab cerita yang asli tentang
perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan
bumi" dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari
ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian la mendirikan Sabat sebagai
tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekejaan penciptaan-Nya. Manusia
laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai
mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan
tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia telah selesai diciptakan itu
"sangat baik," menyatakan kemuliaan Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11;
Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)
7. Keadaan Manusia
Manusia telah diciptakan menurut
peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan
berbuat. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah
kesatuan tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan
segalanya bergantung pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak
setia pada Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh
dari posisi mereka yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka
rusak dan mereka akan mati. Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah
jatuh itu dan segala akibatnya. Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan
kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia
kepada Diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri
orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil
untuk mengasihi Dia dan sesama, dan memelihara lingkungan mereka. (Kej.
1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor.
5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)
8. Pertentangan Besar
Seluruh umat manusia sekarang ini
terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan Setan mengenai
karakter Allah, hukumNya, dan kekuasaan-Nya atas alam semesta. Konflik tersebut
telah dimulaikan di surga ketika salah satu makhluk ciptaan, yang mendapatkan
kebebasan memilih, dalam kesombongannya telah menjadi Setan, musuh Allah, dan
memimpin sebagian malaikat untuk memberontak. la memperkenalkan roh
pemberontakan kepada dunia ini ketika ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat
dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan rusaknya peta Allah dalam diri umat
manusia, kacaunya dunia yang telah diciptakan, dan pada akhimya mengakibatkan
kehancuran dunia pada saat air bah melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan
menonton dunia ini menjadi arena konflik semesta, di mana kasih Allah pada
akhirnya akan terbukti benar. Untuk mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan
tersebut, Kristus mengutus Roh Kudus dan malaikat-malaikat yang setia untuk
menuntun, melindungi, dan memelihara mereka di jalan keselamatan. (Why. 12:4-9;
Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej. 3; Rm. 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8;
2 Ptr 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)
9. Kehidupan, Kematian,
dan Kebangkitan Kristus
Di dalam kehidupan penurutan Kristus
yang sempuma terhadap kehendak Allah, penderitaan, kematian, dan
kebangkitan-Nya. Allah menyediakan satu-satunya sarana penebusan atas dosa umat
manusia, agar mereka yang menerima penebusan ini oleh iman boleh mendapatkan
hidup yang kekal, dan keseluruhan ciptaan boleh memahami dengan lebih baik akan
kesucian dan ketidakterbatasan kasih Pencipta. Penebusan yang sempuma ini
membuktikan kebenaran hukum Allah dan keagungan tabiat-Nya; karena penebusan
itu menyalahkan dosa kita dan memberikan pengampunan bagi kita. Kematian
Kristus itu mengganti dan menebus, mendamaikan dan mengubahkan. Kebangkitan
Kristus menyatakan kemenangan Allah atas kuasa kejahatan, dan bagi mereka yang
menerima penebusan maka kemenangan mereka atas dosa dan kematian menjadi pasti.
Penebusan itu menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus, di mana di hadapan-Nya semua
lutut di surga dan di bumi akan bertekuk menyembah. (Yoh. 3:16; Yes. 53; 1 Ptr.
2:21, 22; 1 Kor. 15:3, 4, 20-22; 2 Kor. 5:14, 15, 19-21; Rm. 1:4; 3:25; 4:25;
8:3, 4; 1 Yoh. 2:2; 4:10; Kol. 2:15; Flp. 2:6-11.)
10. Pengalaman Keselamatan
Dalam kemurahan dan kasih yang tidak
terbatas Allah telah membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa
untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran Allah. Dengan
dipimpin oleh Roh Kudus kita merasakan kebutuhan kita mengakui keadaan kita
yang berdosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan menghidupkan iman
pada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang
menerima keselamatan ini berasal dari kuasa Firman Allah dan merupakan karunia
dari rahmat Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan
putri Allah, dan dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita
dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbaruii pikiran kita, menuliskan
hukum Allah yaitu kasih di dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk
menghidupkan suatu kehidupan yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil
bagian dalam sifat Ilahi dan memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada
saat penghakiman. (2 Kor. 5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7;
Yoh. 16:8; Gal. 3:13, 14; 1 Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23 ,24;
Ef. 2:5-10; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13, 14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1
Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3, 4; Rm. 8:1-4;
5:6-10.)
11. Bertumbuh di Dalam Kristus
Oleh kematian-Nya di salib Yesus
mengalahkan kuasa kejahatan. la yang menaklukkan roh-roh iblis selama
pelayanan-Nya di dunia telah menghancurkan kuasa mereka dan memastikan
kebinasaan mereka yang kekal. Kemenangan Yesus memberikan kepada kita kemenangan
atas kuasa-kuasa kejahatan yang masih terus berusaha untuk mengendalikan kita,
sementara kita berjalan bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan
kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita dan memberi kita kuasa. Oleh
berserah secara terus menerus kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita,
kita dibebaskan dari beban perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup
di dalam kegelapan, takut tehadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan
kesia-siaan jalan hidup kita dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita
dipanggil untuk bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan
Dia setiap hari dalam doa, makan dari Firman Allah, merenungkan firman dan
pemeliharaan-Nya, menyanyikan lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama
untuk berbakti, dan ikut serta dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri
kita dalam kasih pelayanan kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi
tentang keselamatan yang dari pada-Nya, maka kehadiran-Nya yang tetap bersama
kita melalui Roh Kudus akan mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu
pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15;
Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor.
3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25;
Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25.)
12. Gereja
Gereja adalah persekutuan
orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Sebagaimana umat Allah di masa Pejanjian Lama, kita dipanggil keluar dari
dunia; dan kita berkumpul untuk berbakti, untuk bersekutu, untuk mendapatkan
petunjuk Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan kepada
seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran injil keseluruh dunia. Gereja
memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari
Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis. Gereja adalah keluarga Allah;
karena diangkat-Nya sebagai anak, maka anggota-anggotanya hidup berdasarkan
perjanjian baru. Gereja adalah tubuh Kristus, suatu masyarakat iman yang
Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin yang baginya
Kristus mati agar la dapat menguduskan dan menyucikannya. Pada saat la datang
dalam kemuliaan, la akan mempersembahkannya sebagai sebuah gereja yang mulia bagi
diri-Nya sendiri, orang-orang setia dari segala zaman, yang telah dibeli dengan
darah-Nya, suci dan tanpa cacat, noda atau kerut. (Kej. 12:3; Kisah 7:38; Ef.
4:11-15; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20; 18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23;
5:23-27; Kol. 1:17, 18).
13. Gereja yang Sisa dan Misinya
Gereja universal merupakan gabungan
dari semua yang sungguh-sungguh percaya pada Kristus, tetapi di hari-hari
terakhir, yaitu saat kemurtadan besar, suatu umat telah dipanggil keluar untuk
menuruti hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus. Umat sisa ini memaklumkan
datangnya saat penghakiman, mengabarkan keselamatan melalui Kristus, dan
menyerukan dekatnya kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran ini dilambangkan
oleh tiga malaikat di Wahyu 14; pekabaran itu bertepatan dengan pekerjaan
penghakiman di surga dan menghasilkan terjadinya pertobatan dan reformasi di
dunia. Semua orang percaya dipanggil untuk ambil bagian secara pribadi dalam
kesaksian ke seluruh dunia ini. (Why. 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Kor. 5:10; Yud.
3, 14; 1 Ptr. 1:16-19; 2 Ptr. 3:10-14; Why. 21:1-14).
14. Kesatuan dalam Tubuh Kristus
Gereja adalah satu tubuh dengan
banyak anggota, yang dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dalam
Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, pendidikan, dan
kebangsaan, serta perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah, kaya dan
miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua
sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu
persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan
dilayani tanpa membeda-bedakan atau memiiih muka. Melalui ilham Yesus Kristus
di dalam Alkitab kita memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan
kesaksian yang sama kepada semua orang. Kesatuan ini sumbemya adalah kesatuan
dari Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm.
12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Mat. 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah
17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Ef. 4:14-16; 4:1-6; Yoh. 17:20-23).
15. Baptisan
Oleh baptisan kita mengakui iman
kita pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan bersaksi tentang kematian
kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam kehidupan yang baru.
Demikianlah kita mengakui Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, menjadi
umat-Nya, dan diterima sebagai anggota gereja-Nya. Baptisan adalah lambang
persekutuan kita dengan Kristus, pengampunan dosa-dosa kita, dan penerimaan
kita akan Roh Kudus. Baptisan itu dilakukan dengan cara diselamkan kedalam air
dan merupakan suatu penegasan iman di dalam Yesus dan bukti pertobatan dari
dosa. Itu mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan
ajaran-ajarannya. (Rm. 6:1-6; Kol. 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Mat.
28:19, 20.)
16. Perjamuan Kudus
Perjamuan Kudus merupakan
keikutsertaan dalam lambang tubuh dan darah Yesus sebagai suatu ungkapan iman
kepada-Nya, sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman komuni ini
Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Pada saat kita ambil
bagian, kita dengan sukacita mengabarkan kematian Tuhan sampai la datang lagi.
Persiapan perjamuan itu meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan pengakuan.
Tuhan mengesahkan upacara pembasuhan kaki yang menandakan pembersihan kembali,
mengungkapkan suatu kesediaan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati
seperti Kristus, dan mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara perjamuan
terbuka bagi semua orang Kristen yang percaya. (1 Kor. 10:16, 17; 11:23-30;
Mat. 26:17-30; Why. 3:20; Yoh. 6:48-63; 13:1-17).
17. Karunia Rohani dan Pelayanan
Allah mencurahkan ke atas semua
anggota gereja-Nya dalam setiap zaman karunia-karunia rohani yang harus
digunakan oleh setiap anggota dalam pelayanan kasih untuk kebaikan bersama
jemaat dan umat manusia. Diberikan oleh Roh Kudus yang dengan adil membagi
kepada setiap anggota sesuai kehendak-Nya, karunia-karunia itu memberikan
segala kesanggupan dan pelayanan yang dibutuhkan oleh gereja untuk melaksanakan
fungsi-fungsinya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut Alkitab,
karunia-karunia ini mencakup pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan,
bernubuat, menginjil, mengajar, administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan
pelayanan pengorbanan dan kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang
lain. Sebagian anggota dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk
tugas-tugas yang diakui oleh gereja seperti tugas-tugas penggembalaan,
evangelisasi, kerasulan, dan pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk
memperlengkapi anggota-anggota bagi pelayanan, untuk membangun jemaat kepada
kedewasaan rohani, dan mendorong kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila
anggota-anggota menggunakan karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai
penatalayanan Allah yang setia, gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh
merusak yang ditimbulkan oleh doktrin-doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu
pertumbuhan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih (Rm.
12:4-8; 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16; Kisah 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1
Ptr. 4:10, 11).
18. Karunia Nubuat
Salah satu karunia Roh Kudus ialah
karunia bernubuat. Karunia ini menjadi suatu tanda pengenal gereja yang sisa
dan ditunjukkan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan,
tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang terus-menerus dan berwenang
yang memberikan penghiburan, bimbingan, nasihat, dan perbaikan kepada gereja.
Tulisan-tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa Alkitab merupakan standar oleh
mana semua pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28, 29; Kisah
2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10)
19. Hukum Allah
Prinsip-prinsip besar hukum Allah
diwujudkan dalam Sepuluh Perintah dan ditunjukkan dalam kehidupan Kristus.
Hukum-hukum itu menyatakan kasih, kehendak, dan maksud Allah perihal perilaku
dan hubungan manusia dan mengikat semua orang di setiap zaman. Aturan ini
merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan standar penghakiman Allah.
Melalui agen Roh Kudus hukum itu menunjuk dosa dan menimbulkan suatu perasaan
membutuhkan seorang Juruselamat. Keselamatan sepenuhnya berasal dari kasih
karunia dan bukan oleh usaha, tetapi buahnya adalah penurutan kepada
hukum-hukum Allah. Penurutan ini memperkembang karakter Kristen dan
menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu merupakan bukti kasih kita kepada
Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama. Penurutan iman menunjukkan kuasa
Kristus yang mengubahkan kehdupan, dan dengan demikian menguatkan kesaksian
orang Kristen. (Kel. 20:1-17; Maz. 40:7,8; Mat. 22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat.
5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh. 15:7-10; Ef. 2:8-10; 1 Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm.
19:7-14).
20. Sabat
Pencipta yang berkemurahan, setelah
enam hari Penciptaan, berhenti pada hari ketujuh dan mendirikan Sabat untuk
semua orang sebagai suatu peringatan Penciptaan. Hukum keempat dari hukum Allah
yang tidak terubahkan itu menuntut pengudusan Sabat hari ketujuh ilu sebagai
suatu hari perhentian, perbaktian, dan pelayanan yang sesuai dengan ajaran dan
kebiasaan Yesus, Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari persekutuan
yang sangat menyenangkan dengan Allah dan dengan sesama. Itu merupakan suatu
lambang penebusan kita di dalam Kristus, suatu lambang pengudusan kita, tanda
kesetiaan kita, dan merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita yang
kekal di dalam kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari
pejanjian kekal-Nya antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari
yang suci ini dari petang hingga petang berikutnya, dan masuk matahari hingga
masuk matahari, merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan
penebusan Allah. (Kej. 2:1-3; Kel. 20:8-11; Luk. 4:16; Yes. 56:5, 6; 58:13, 14;
Mat. 12:1-12; Kel. 31:13-17; Yeh. 20:12, 20; Ul. 5:12-15; Ibr. 4:1-11; Im.
23:32; Markus 1:32).
21. Penatalayanan
Kita adalah penatalayan Allah, yang
la percayakan dengan waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan
berkat-berkat dunia dan segala kekayaannya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya
untuk penggunaan yang tepat akan berkat-berkat itu. Kita mengakui kepemilikan
Allah oleh pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada sesama kita manusia, dan
oleh mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan untuk pengabaran
lnjil-Nya dan menjadi sokongan dan pertumbuhan gereja-Nya. Penatalayanan adalah
suatu kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah bagi kita untuk memelihara
kasih dan kemenangan atas cinta diri dan ketamakan. Penatalayan bersukacita
dalam berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain sebagai hasil dari
kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Taw. 29:14; Hag. 1:3-11; Mal. 3:8-12; 1
Kor. 9:9-14; Mat. 23:23; 2 Kor. 8:1-15; Rm. 15:26, 27).
22. Perilaku Orang Kristen
Kita dipanggil untuk menjadi suatu
umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak, serasi dengan prinsip-prinsip
surga. Agar Roh menciptakan kembali di dalam diri kita karakter Tuhan kita,
maka kita melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan
kemurnian yang serupa dengan Kristus, kesehatan, dan sukacita di dalam hidup
kita. Ini berarti bahwa hiburan dan kesenangan kita harus sesuai dengan standar
tertinggi dari selera dan keindahan Kristen. Sementara kita mengakui adanya
perbedaan-perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi,
merias orang yang memiliki kecantikan sejati tidaklah dengan menggunakan
perhiasan-perhiasan lahiriah tetapi perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu
suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu juga berarti bahwa karena tubuh kita
adalah bait Roh Kudus, maka kita harus merawatnya dengan hati-hati. Selain
dengan olahraga dan istirahat yang cukup, kita harus memakan makanan yang
paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan tidak memakan makanan yang haram
yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman keras beralkohol, tembakau, dan
penggunaan obat bius dan narkotik yang tidak bertanggung jawab merusak tubuh
kita, maka kita harus juga berpantang dari semuanya itu. Malahan, kita harus
menggunakan segala sesuatu yang membawa pikiran dan tubuh kita ke dalam
disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Rm. 12:1,
2; 1 Yoh. 2:6; Ef. 5:1-21; Flp. 4:8; 2 Kor. 10:5; 6:14; 7:1; 1 Ptr. 3:1-4; 1
Kor. 6:19, 20; 10:31; Im. 11:1-47; 3 Yoh. 2).
23. Pernikahan dan Keluarga
Pernikahan didirikan oleh Tuhan di
Eden dan diteguhkan oleh Yesus sebagai ikatan seumur hidup antara seorang pria
dan seorang wanita dalam kebersamaan kasih. Bagi seorang Kristen suatu janji
pernikahan diucapkan kepada Allah dan juga kepada pasangannya, dan hanya dapat
dilakukan oleh pasangan yang seiman. Saling mencintai, menghormati, menghargai,
dan bertanggung jawab merupakan unsur dari hubungan khusus ini, yang memantulkan
kasih, kesucian, keintiman, dan kelanggengan hubungan antara Kristus dan
gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan
pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain, berarti
melakukan perzinaan. Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak seperti
yang diharapkan, pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu
sama lain dalam Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi
melalui tuntunan Roh dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan
bermaksud bahwa anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain
menuju kedewasaan penuh. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka untuk
mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar
anak-anak mereka bahwa Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan
mempedulikan, yang ingin agar mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu
keluarga Allah. Menjadikan keluarga lebih intim merupakan satu dari ciri-ciri
Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef.
5:21-33; Mat. 5:31,32; Markus 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel.
20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).
24. Pelayanan Kristus di Bait Suci Surga
Ada sebuah bait suci di surga,
tempat ibadah sejati yang didirikan oleh Allah bukan oleh manusia. Di dalamnya
Knstus melayani untuk kepentingan kita, agar orang-orang percaya mendapatkan
faedah dan korban penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali untuk semua di
salib. la dilantik sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan pelayanan
pengantaraan-Nya pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir
periode nubuatan 2300 hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan
penebusan-Nya. Itu adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan
bagian dari keputusan akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian bait
suci orang Ibrani dahulu kala pada hari Grafirat. Dalam pelayanan khusus
tersebut bait suci disucikan dengan darah hewan korban, tetapi bait suci surgawi
itu disucikan oleh darah korban yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan
penghakiman menyatakan kepada makhluk-makhluk surgawi siapa di antara
orang-orang mati yang telah mati di dalam Kristus dan oleh sebab itu, di dalam
Dia, mereka dianggap layak untuk mengambil bagian dalam kebangkitan pertama.
Itu juga menunjukkan dengan jelas siapa di antara orang-orang hidup yang
tinggal di dalam Kristus, memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus, dan
oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka siap untuk diubahkan dan masuk ke dalam
kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan benarnya keadilan Allah
dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa
orang-orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian
pelayanan Kristus ini akan menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia
sebelum Kedatangan-Nya kedua kali. (Ibr. 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22;
1:3; 2:16, 17; Dan.7:9-27; 8:13, 14; 9:24-27; Bil. 14:34; Yeh. 4:6; Im. 16;
Why. 14:6, 7; 20:12; 14:12; 22:12).
25. Kedatangan Kristus Kedua Kali
Kedatangan Kristus kedua kali
merupakan pengharapan yang berbahagia dari gereja, puncak terbesar dari lnjil.
Kedatangan Juruselamat itu literal, personal, dapat dilihat, dan meliputi
seluruh dunia. Ketika la datang kembali, orang-orang benar yang telah mati akan
dibangkitkan dan bersama-sama dengan orang-orang benar yang masih hidup
diangkat ke surga, tetapi orang-orang jahat akan mati. Penggenapan yang hampir
sempurna dari garis nubuatan, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini,
mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu
tidak dinyatakan, dan oleh sebab itu kita didesak untuk bersedia setiap saat.
(Tit. 2:13; Ibr. 9:28; Yoh. 14:1-3; Kis. 1:9-11; Mat. 24:14; Why. 1:7; Mat. 24:43,
44; 1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:51-54; 2 Tes. 1:7-10; 2:8; Why. 14:14-20;
19:11-21; Mat. 24; Mrk. 13; Luk. 21; 2 Tim. 3:1-5; 1 Tes. 5:1-6).
26. Kematian dan Kebangkitan
Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah,
yang tidak dapat mati, akan memberikan kehidupan kekal kepada orang-orang yang
ditebus-Nya. Hingga hari itu kematian adalah keadaan tidak sadar bagi semua
orang. Bilamana Kristus, yang adalah kehidupan kita, nampak, orang-orang benar
yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang hidup akan dimuliakan dan
bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua, yaitu
kebangkitan orang-orang jahat, akan tejadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1
Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5, 6; Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor.
15:51-54; 1 Tes. 4:13-17; Yoh. 5:28, 29; Why. 20:1-10).
27. Milenium dan Berakhirnya Dosa
Milenium adalah pemerintahan Kristus
selama seribu tahun bersama umat kudus-Nya di surga, antara kebangkitan pertama
dan kebangkitan kedua. Selama masa tersebut orang-orang jahat yang mati akan
dihakimi; dunia ini akan menjadi sunyi sepi, tanpa penghuni manusia yang hidup,
tetapi dihuni oleh Setan dan para malaikatnya. Pada penutupan masa seribu tahun
itu Kristus bersama umat kesucian-Nya dan kota suci akan turun dari surga ke
bumi. Kemudian orang-orang jahat yang mati akan dibangkitkan, dan bersama Setan
dan para malaikatnya akan mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan
menghanguskan mereka dan membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari
dosa dan orang-orang berdosa selama-lamanya. (Why. 20; 1 Kor. 6:2, 3; Yer.
4:23-26; Why. 21:1-5; Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).
28. Dunia Baru
Di dunia baru, di mana orang-orang
benar akan tinggal, Allah akan menyediakan rumah yang kekal bagi umat tebusan
dan suasana sempurna untuk kehidupan kekal, kasih, sukacita, dan belajar di
hadirat-Nya. Karena di sini Allah sendiri akan tinggal bersama umat-Nya, dan
tidak akan ada lagi penderitaan serta kematian. Pertentangan besar akan
berakhir, dan tidak akan ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa
maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la
akan memerintah selama-lamanya. Amin. (2 Ptr. 3:13; Yes. 35; 65:17-25; Mat.
5:5; Why. 21:1-7; 22:1-5; 11:15).